Sekilas Tentang Danau Buyan


 

 Sekilas Tentang Danau Buyan.
Danau Buyan, Danau Tamblingan, dan Danau Beratan, diyakini dulunya merupakan sebuah kaldera raksasa, dari Gunung Lesung yang dulu saling menyatu. Namun, setelah Gunung Lesung meletus beberapa ribu tahun silam, kaldera tersebut terpecah menjadi dua, dan salah satunya adalah Danau Beratan.
Kemudian, pada tahun 1818 terjadi sebuah longsor yang membuat bagian danau terbagi menjadi dua, dan terbentuklah Danau buyan ini dan Tamblingan. Dari proses terbentuknya inilah, yang membuat Danau Tamblingan dan buyan sebagai danau kembar.
Diantara ketiga danau tersebut, Danau Buyan merupakan danau terbesar , yang luasnya mencapai 490 hektar dengan kedalaman lebih dari 87 meter. Danau ini juga terletak pada ketinggian sekitar 1.350 mdpl ,dan memiliki area konservasi wisata seluas 15.000 hektar.
Air Danau buyan yang melimpah ini, sering dimanfaatkan warga sekitar sebagai sumber air terutama untuk kebutuhan irigasi sawah serta perkebunan. Selain keindahan danaunya, alam sekitar seperti area hutan yang masih asri juga menjadi salah satu daya tarik dari Danau Buyan.

Danau Buyan adalah sebuah danau yang terletak di kawasan Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali. Danau ini merupakan satu dari tiga danau kembar yang terbentuk di dalam sebuah kaldera besar. Ia diapit oleh dua danau lainnya, yaitu Danau Tamblingan di sebelah barat dan Danau Beratan di timur. Danau Buyan adalah yang terbesar dari ketiganya. Danau Buyan adalah danau terluas dari 3 danau yang berada di kawasan bedugul, dengan luas 490 hektar, dengan kedalaman maksimal mencapai 89 meter.

Di antara danau Buyan dan Tamblingan yang terpisahkan oleh hutan sepanjang kurang lebih satu kilometer, terdapat sebuah kolam yang terhubung langsung dengan danau Buyan melalui sebuah kanal sempit. Oleh masyarakat kolam ini dinamakan Telaga Aya. 

cek videonya disini