BENARKAH KALAJENGKING SUDAH ADA SEBELUM DINOSAURUS..?

 


Kalajengking dianggap sebagai salah satu hewan berbahaya yang menakutkan. Pasalnya, selain karena dua capitnya dan penyengat beracun di ekornya, kalajengking juga siap mengayunkan ekornya ke arah target dengan kecepatan 130 cm per detik. Padahal sebenarnya, tak semua spesies kalajengking berbahaya. berikut beberapa fakta terkait kalajengking.


1, Kalajengking telah ada di dunia sebelum dinosaurus.
Kalajengking kemungkinan merupakan hewan darat tertua yang masih hidup hingga saat ini. Catatan fosil menunjukkan, kalajengking purba termasuk di antara hewan laut pertama, yang menjelajah ke daratan kering, yang terjadi sekitar 420 juta tahun yang lalu, selama Periode Silur. Sebagai perbandingan, dinosaurus paling awal yang diketahui, berevolusi sekitar 240 juta tahun yang lalu. Sedangkan manusia modern baru berusia sekitar 200.000 tahun, yang berarti kita kira-kira 2.100 kali lebih muda dari kalajengking. 


2, Racun kalajengking bisa mencakup puluhan racun berbeda.
Semua kalajengking memiliki racun, tetapi racun itu beragam dan kompleks. Dari 1.500 spesies kalajengking yang diketahui, hanya sekitar 25 sampai 30 spesies yang diperkirakan mampu membunuh manusia. Namun, 2% spesies itu dapat menimbulkan ancaman serius bagi manusia di beberapa bagian dunia, terutama di mana perawatan medis sulit diakses. Seekor kalajengking tunggal dapat menghasilkan racun dengan lusinan racun individu. serta berbagai macam bahan kimia lain seperti histamin, serotonin, dan triptofan. Beberapa racun lebih efektif pada jenis hewan tertentu, seperti serangga atau vertebrata. Kalajengking menggunakan racun mereka untuk menaklukkan mangsa dan untuk melindungi diri dari pemangsa, seperti kelabang, burung, kadal, hingga mamalia kecil.


3, Kalajengking bisa bertahan setahun tanpa makanan.
Kalajengking memangsa serangga dan laba-laba, tetapi beberapa spesies yang lebih besar mungkin juga memakan kadal kecil atau tikus. Beberapa kalajengking lain adalah predator penyergap, beberapa secara aktif berburu mangsa, dan beberapa bahkan memasang perangkap jebakan. Bagaimanapun mereka mendapatkan makanannya, mereka hanya bisa memakannya dalam bentuk cair, jadi mereka menggunakan enzim untuk mencerna mangsanya secara eksternal, lalu menyedotnya ke dalam mulut kecil mereka. Namun, berkat tingkat metabolisme yang rendah, banyak kalajengking dapat bertahan hidup dalam waktu lama tanpa makanan. Dalam beberapa kasus, diketahui kalajengking bisa tidak makan selama 6 hingga 12 bulan.


4, Racun kalajengking bisa membunuh atau menyelamatkan nyawa.
Terlepas dari potensi bahaya racun kalajengking, penelitian mengungkapkan banyak senyawa bermanfaat yang bersembunyi di racun kalajengking. Bahan kimia dalam racun kalajengking telah terbukti menjadi font untuk biomimikri medis, dan banyak lagi yang menunggu untuk ditemukan. Bahkan senyawa dalam bisa kalajengking lainnya, juga menjanjikan sebagai imunosupresan untuk pengobatan gangguan autoimun.